6.16.2008

My BesT Friend

Ass..

Ingin aQ bercerita tentang teman terbaik yang pernah Qumiliki. Ayah dan Ibu mengenalkan aQ dengannya di tiga tahun usiaQuw. Meski belum banyak mengerti, aQ masih ingat kata-katanya, “Kapanpun dan dimanapun, jadikanlah ia peganganmu, insya Allah kamu akan selamat”. Setelah saat itu, aQ mulai rajin untuk mengenalnya. Kemana pergi selalu Qu ajak serta. Ia bukan saja teman terbaik bagi diriku, tapi juga teman terbaik bagi semua orang, begitu cerita ibu.

Ia tidak pernah meminta diajak serta, karena semestinya kita yang membutuhkan keberadaannya kemanapun kaki melangkah. Senantiasa memberi jawaban atas semua tanya, mengoleskan kesejukan untuk setiap hati yang gersang. Bagi yang gelisah dan gundah, ia akan menjadi obat mujarab yang mampu memberikan ketenangan. Ia juga menjadi pelipur lara bagi yang bersedih. Tanpa diminta, jika kita mau, ia selalu menunjukkan jalan yang benar dengan cara yang sangat arif. Ikuti jalannya jika mau selamat atau tak perlu hiraukan peringatannya asal mau dan sanggup menanggung semua resikonya. Ia tak pernah memaksa kita untuk mematuhinya, karena itu bukan sifatnya. Tutur katanya, indah menyejukkan, menyiratkan kebesaran Maha Pujangga dibalik untaian goretan barisan hikmah padanya. Tak ada yang sehebat ia dalam bertutur, tak ada pula yang seindah ia dalam bersapa. Hingga akhirnya, setiap yang mengenalnya, senantiasa ingin membawanya serta kemanapun. Tak peduli siang, malam, terik ataupun mendung, ia kan setia menemani. Cukup hanya dengan menyelami kedalamannya, tak terasa setitik air bening mengalir dari sudut mataku. Hingga satu masa, aku begitu dekat denganya. Sungguh tiada tanding Maha Pencipta teman terbaikQu ini.

Sebegitu dekatnya kami berdua, sehingga melewati satu hari pun tanpanya terasa berbeda. Bahkan pernah aQ tersesat, sejenak kemudian aQ teringat pesan-pesannya, hingga aQ terselamatkan dari kesesatan. Di waktu lain, aQ berada di persimpangan jalan yang membuatQu tak tahu menentukan arah melangkah, berkatnyalah aQ menemukan jalan terbaik. Entah bagaimana jika ia tak bersamaQu saat itu.

Maukah mendengarkan betapa kelamnya satu masaQu tanpa teman terbaikQu itu??

Mulanya hanya lupa tak membawanya serta ke satu tempat. Esoknya sewaktu ke tempat yang berbeda, aQ tak mengajaknya serta, karena Qupikir, untuk ke tempat yang satu ini, saya merasa tak pantas membawanya serta. Saat itu saya lupa pesan ayah, “jika tak bersamanya, keselamatanmu terancam”. Esok hari dan seterusnya, entah lupa entah sudah terbiasa teman terbaik itu tak pernah lagi Quajak serta. Qubiarkan ia berhari-hari bersandar di salah satu sudut kamarQu. Satu minggu, bulan berlalu dan tahun pun berganti, aQ semakin lupa kepadanya, padahal ia senantiasa setia menungguQu dan masih di sudut kamar hingga berdebu.

Hingga satu masa, bukan sekedar lupa. Bahkan aQ mulai malu untuk mengajaknya. Disaat yang sama, semakin tak sadar jika diri ini telah jauh terseret dari jalur yang semestinya. Tapi aku tidak perduli, pun ketika seorang teman menyampaikan teguran dari teman terbaikQu agar aQ memperbaiki langkahQu.

Begitulah, Anda pasti sudah tahu akibatnya. LangkahQu terseok-seok, pendirianQu goyah hingga akhirnya tubuhQu limbung. Semakin dalam aQ terperosok, tanganQu menggapai-gapai, nafasQu sesak oleh dosa. Disaat hampir sekarat itu, mataQu masih menangkap sesosok kecil sarat debu, disaat Qurebahkan tubuh di kamar.

Ya! Sepertinya aQ pernah mengenalnya. Teman yang pernah dikenalkan ayah dan ibu kepadaQu dulu. Ia yang pernah untuk sekian lama setia menemaniQu kemana aQ pergi. Teman terbaik yang pernah kumiliki, ia masih setia menungguku di sudut kamar, dan semakin berdebu.

Quhampiri, perlahan Qusentuh kembali. “Jangan ragu, kembalilah padaQu. AQ masih teman terbaikmu. Ajaklah aQ kemanapun pergi” kuat seolah ia berbisik kepadaQu dan menarik tanganQu untuk segera menyergapnya.

Hmpfh…!!!

Quhempaskan debu yang menyelimutinya dengan sekali hembusan. Nampaklah senyum indah teman terbaikQu itu.
Ingin Qumenangis setelah sekian lama meninggalkannya. Ternyata, ia teramat setia jika kita menghendakinya. Kini, bersamanya kembali kurajut jalinan persahabatan.Bersamanya, hidupQu lebih damai terasa. Satu pesanQu untukmu, Quyakin masing-masing kita memiliki teman terbaik itu. Jangan pernah meninggalkannya, walau sesaat. Percayalah. Wallaahu ‘a’lam bishshowaab.

Bwt kedua Orang TuaQu, terima kasih telah mengenalkanQu dengan ayat-ayat-Nya.







Tidak ada komentar: